Minggu, 21 November 2010

Teks-teks Aplikatif Kitab Kuning


Reduksi Aplikatif Teks-teks Kitab kuning di Dunia Pesantren
Upaya menafsirkan kembali teks-teks klasik tampa menghilangkan autentisitas konteks
Oleh Munawir Husni


                Pesantren dalam konteks kitab kuning, hampir menjadi argumentatif aksiomatis dalam menyelesaikan maslahah. Bahwa tak ada teks apapun bentuknya yang hadir dalam ruang hampa ini. Ia selalu terkait dengan ruang societal di mana pembaca berada. Karna itu, teks selalu kompleks. Satu teks menandakan adanya jejaring teks-teks lain di sekitarnya. Sehingga ia tak bias diurai dalam satu persfektif seperti lingustik saja atu hokum saja. Sebab pesfektif tunggal, jika dibakukan akan menjadi satu model kanonik dalam membaca suatu teks, akan berdampak pada reduksi dan eleminasi teks-teks lain yang secara jelas merupakan jejaring tes itu sendiri. Secara probabilitif, itulah yanh terjadi teks teks kitab kuning yang sudah lama berkembang dari era klasik sampai kontemporer ini. Hanyasanya kelompok kontemporer  sedikit agresif berdialog dengan prolematika. Dengan paradigma yang dapat melihat kemungkinan kemungkina yang lain dalam mebaca teks al-Quran. Disinilah erat terkait antara teks, penafsir dan realita yang melatari sebuah produksi teks.
            Signifikansi realita ini, penting dikemukakan bahwa kegiatan tahqiqul kutub[tafsir kitab kuning] tematis pada hakikatnya upaya untuk menyingkap dan menelusuri teks itu sendiri sehingga ia benar-benar di depan pembacanya. Dengan kata lain kegiatan tafsir kitab tematis adalah bentuk kegiatan untuk melihat dan menguji validitas sebuah teks bagi kehidupan manusia, khusunya umat Islam. Kita sadar bahwa teks tidak selalu relevan. Teks itu senantiasa harus digumulkan dengan realitas bahkan dengan kepentingan, apapun bentuknya. Maka dari itu kita akan melihat teks itu “hidup”. Ia bukan sesuatu yang siap saji untuk memecahkan problem kemanusiaan, apapun bentuk dan manifstasinya. Krana itulah, ia harus diberi suara dengan cara menafsirkanya dengan kontekstual….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar